|
Salah satu pembunuh terbesar wanita di dunia
adalah kanker payudara. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di
seluruh RS di Indonesia (16,85%). Angka kejadian kanker payudara adalah sebesar
26 per 100.000 perempuan. Oleh karena itu para wanita diharapkan bisa mencegah terjadi kanker
payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk deteksi awal. Ini
penting dilakukan karena 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita
sendiri secara kebetulan saat memeriksa
payudara sendiri.
Pemeriksaan
payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI merupakan suatu cara
yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin adanya benjolan pada payudara.
SADARI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemeriksaan payudara
dan sangat mudah dilakukan oleh setiap
wanita. Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan
benjolan pada stadium dini. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebasar
25-30%. Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara
dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis sehingga
banyak.
SADARI sangat penting karena dapat menemukan
secara dini adanya benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara. Bagi wanita yang sudah berpengalaman dalam
melakukan SADARI, mereka dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis
tengah yang kurang dari 1 cm. Dengan demikian bila ternyata benjolan tersebut
ganas dapat di obati dalam stadium dini dan kemungkinan sembuh juga lebih
besar.
Pemeiksaan payudara sendiri (SADARI) adalah
bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapamelindungi anda dari resiko
kanker payudara.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
membantu melakukan deteksi dini adanya kelainan pada payudara (Suddart &
Brunner 2003)
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan
sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan
pada hari ke-5 sampai ke-10 dari hari pertama haid, ketika payudara sedang
mengendur dan terasa lebih lunak.
Pada wanita normal, American Cancer Society
menganjurkan wanita yang berusia diatas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI
setiap tiga bulan. Selain SADARI untuk deteksi dini kanker payudara pada usia
35-40 tahun dengan melakukan mammografi. Benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat
terlihat pada mammografi. Sedangkan untuk wanita di atas usia 40 tahun ditambah
dengan melakukan pemeriksaan payudara dengan dokter ahli.
Wanita
yang telah berusia 20 tahun
Wanita
berusia diatas 40 tahun yang tidak mempunyai anak
Wanita
yang memiliki anak pertama pada usia 35 tahun
Wanita
yang tidak menikah
Wanita
yang haid pertama dini (dibawah 10 tahun)
Wanita
yang menopause lambat
Pernah
mengalami trauma pada payudara
Wanita
di atas 25 tahun yang keluarganya pernah menderita kanker payudara
Wanita
yang tidak menyusui
Pernah
operasi payudara atau kandungan
Pernah
mendapat obat hormonal yang lama
Cenderung
kelebihan berat badan
Menurut Sukardja (2000) SADARI dilakukan dalam 3
tahap yaitu :
Melihat payudara
Memijat payudara
Meraba payudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar