Rabu, 24 April 2013

Atresia Ani'


  ATRESIA ANI

Atresia Ani merupakan salah satu kelainan bawaan, dimana anus tampak normal,  tetapi  pada  pemeriksaan  colok  dubur  jari  tidak  dapat  masuk lebih dari 1-2 cm. Insidens : 1 : 3.000-5.000 kelahiran hidup.
Sinonim Atresiaa Ani = Imperforated Anal = Malformasi Anorektal = Anorektal Anomali.
Kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan ambriogenik.
Pada kelainan bawaan anus umumnya tidak ada kelainan rektum, sfingter, dan otot dasar panggul. Namun demikian pada agenesis anus, sfingter intern mungkin tidak memadai.

B. Anatomi dan Fisiologi Anorektum
Kanalis analis berasal dari proktoderm yang merupakan invaginasi ektoderm. Sedangkan rektum berasal dari entoderm. Kanalis analis dan kulit luar disekitarnya kaya akan persarafan sensoris somatik dan peka terhadap rangsangan nyeri.
Kanalis analis berukuran panjang + 3 cm sumbunya mengarah ke ventrokranial, yaitu ke arah umbilikus dan membentuk sudut yang nyata ke dorsal dengan rektum dalam keadaan istirahat pada saat defekasi sudut ini menjadi lebih besar.
Batas atas kanalis anus disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinata, atau linea dentata. Di daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum. Cincin sfingter anus melingkari kanalis analis dan terdiri dari sfingter intern dan sfingter ekstern. Sisi posterior dan lateral cincin ini terbentuk dari fusi sfingter intern, otot longitudinal, bagian tengah dari otot levator (fuborektalis), dan komponen m. sfingter eksternus. M. Sfingter internus terdiri dari serabut otot polos, sedangkan m. sfingter eksternus terdiri atas serabut otot lurik.
a.      perdarahan Arteri
  1. Arteri hemoroidalis superior adalah kelanjutan a. mesenterika inferior è membagi diir menjadi dua cabang utama, yaitu kiri dan kanan è yang kanan bercabang lagi.
  2. Arteri hemoroidalis medialis è percabangan anterior a. iliaka interna.
  3. Arteri hemoroidalis inferior è cabang dari arteri pudenda interna.

b.       Perdarahan Vena
  1. Vena hemoroidalis superior berasal dari pleksus hemoroidalis internus è berjalan ke arah kranial ke dalam v. mesenterika inferior, dan melalui v. lienalis ke vena forta.
  2. Vena hemoroidalis inferior, mengalirkan darah ke dalam vena pudenda interna dan ke dalam v. illiaka interna dan sistem kava.

c.  Penyaliran Limf
Pembuluh limf dari kanalis membentuk pleksus halus yang menyalirkan isinya menuju ke kelenjar limf inguinal è ke kelenjar limf. iliaka.

d. Persarafan
Persarafan rektum, terdiri atas :
  1. Sistem simpatik = berasal dari pleksus mesentrikus inferior dan dari sistem parasakral yang terbentuk dari ganglion simpatis L2, L3, dan L4. Unsur simpatis fleksus ini menuju ke arah struktur genital dan serabut otot polos yang mengendalikan emisi air mani dan ejakulasi.
  2. Sistem parasimpatik (nervi erigentes) : berasal dari saraf S2, S3 dan S4 [BAK dan BAB].

e. Defekasi
Syarat untuk defekasi normal ialah persarafan sensibel untuk sensasi ini rektum dan persarafan. Sfingter anus untuk kontraksi dan relaksasi yang utuh, peristaltis kolon dan rektum tidak terganggu, dan dengan struktur anatomi organ panggul yang utuh.
 Komponen otot-otot yang terlibat dalam proses defekasi :
-          M. Levator ani.
-          M. Sphincter externa                                 Subcutanus
-          M. Puborectalis                                         Superfisial
Semua ini disebut “Musele Complex”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar