ATRESIA ANI
Atresia Ani merupakan salah satu kelainan bawaan, dimana
anus tampak normal, tetapi pada pemeriksaan colok
dubur jari tidak dapat masuk lebih dari 1-2 cm.
Insidens : 1 : 3.000-5.000 kelahiran hidup.
Sinonim
Atresiaa Ani = Imperforated Anal = Malformasi Anorektal = Anorektal Anomali.
Kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan,
fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan ambriogenik.
Pada kelainan bawaan anus umumnya tidak ada kelainan rektum,
sfingter, dan otot dasar panggul. Namun demikian pada agenesis anus, sfingter
intern mungkin tidak memadai.
B.
Anatomi dan Fisiologi Anorektum
Kanalis analis berasal dari proktoderm yang merupakan
invaginasi ektoderm. Sedangkan rektum berasal dari entoderm. Kanalis analis dan
kulit luar disekitarnya kaya akan persarafan sensoris somatik dan peka terhadap
rangsangan nyeri.
Kanalis analis berukuran panjang + 3 cm sumbunya
mengarah ke ventrokranial, yaitu ke arah umbilikus dan membentuk sudut yang
nyata ke dorsal dengan rektum dalam keadaan istirahat pada saat defekasi sudut
ini menjadi lebih besar.
Batas atas kanalis anus disebut garis anorektum, garis
mukokutan, linea pektinata, atau linea dentata. Di daerah ini terdapat kripta
anus dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum. Cincin sfingter anus
melingkari kanalis analis dan terdiri dari sfingter intern dan sfingter
ekstern. Sisi posterior dan lateral cincin ini terbentuk dari fusi sfingter
intern, otot longitudinal, bagian tengah dari otot levator (fuborektalis), dan
komponen m. sfingter eksternus. M. Sfingter internus terdiri dari serabut otot
polos, sedangkan m. sfingter eksternus terdiri atas serabut otot lurik.
a. perdarahan Arteri
- Arteri hemoroidalis superior adalah kelanjutan a. mesenterika inferior è membagi diir menjadi dua cabang utama, yaitu kiri dan kanan è yang kanan bercabang lagi.
- Arteri hemoroidalis medialis è percabangan anterior a. iliaka interna.
- Arteri hemoroidalis inferior è cabang dari arteri pudenda interna.
b. Perdarahan Vena
- Vena hemoroidalis superior berasal dari pleksus hemoroidalis internus è berjalan ke arah kranial ke dalam v. mesenterika inferior, dan melalui v. lienalis ke vena forta.
- Vena hemoroidalis inferior, mengalirkan darah ke dalam vena pudenda interna dan ke dalam v. illiaka interna dan sistem kava.
c.
Penyaliran Limf
Pembuluh
limf dari kanalis membentuk pleksus halus yang menyalirkan isinya menuju ke
kelenjar limf inguinal è ke kelenjar limf. iliaka.
d.
Persarafan
Persarafan
rektum, terdiri atas :
- Sistem simpatik = berasal dari pleksus mesentrikus inferior dan dari sistem parasakral yang terbentuk dari ganglion simpatis L2, L3, dan L4. Unsur simpatis fleksus ini menuju ke arah struktur genital dan serabut otot polos yang mengendalikan emisi air mani dan ejakulasi.
- Sistem parasimpatik (nervi erigentes) : berasal dari saraf S2, S3 dan S4 [BAK dan BAB].
e.
Defekasi
Syarat
untuk defekasi normal ialah persarafan sensibel untuk sensasi ini rektum dan
persarafan. Sfingter anus untuk kontraksi dan relaksasi yang utuh, peristaltis
kolon dan rektum tidak terganggu, dan dengan struktur anatomi organ panggul
yang utuh.
Komponen
otot-otot yang terlibat dalam proses defekasi :
-
M. Levator ani.
-
M. Sphincter
externa
Subcutanus
-
M.
Puborectalis
Superfisial
Semua
ini disebut “Musele Complex”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar